Senin, 24 Maret 2014

DUA STATUS YANG MEMBUKTIKAN KECINTAANKU PADA BUKU

Selamat siang. Selamat hari senin. Hari senin identik memulai pekerjaan setelah berlibur menikmati akhir pekan. Tapi hari ini saya kebetulan tidak ada kerjaan, akhirnya memutuskan untuk blog walking. Dan, taraaaa ternyata Pakde Cholik lagi ngadain giveaway. Temanya seru, segera saya mengobrak-abrik timeline facebook saya, mencari-cari status apa yang pantas saya ikutkan dalam giveaway ini. Dari kegiatan ini, ternyata saya justru bernostalgia. Teringat kembali segala kenangan yang sempat terlupakan. Melihat kelakukan-kelakuan saya yang masih bocah, terlihat status-status lucu yang bisa membuat saya terpingkal-pingkal. Tahun demi tahun saya mengalami perubahan, hal ini terlihat dari status saya. Dapat disimpulkan bahwa status facebook menunjukkan tingkat kedewasaan seseorang. jadi bagi anda yang sudah merasa dewasa, harap berhati-hati dalam menulis status, bisa jadi nanti dikira bocah lagi, hehe.

Setelah lelah mengobrak-abrik, dan saya sudah menemukan beberapa status yang menarik. Tapi sayang sekali hanya dua status yang perlu dikutip, bingung harus pilih status yang mana. Saya memutuskan  dua status ini harus berkorelasi supaya bisa menjadi artikel yang lebih menarik. Dan taraaaa inilah dua status yang saya pilih, ternyata justru status di tahun 20014, padahal udah berantakin status sampe tahun 2009. Begitulah wanita, sama halnya ketika berbelanja, tertarik dengan barang yang pertama kali dilihat, tetapi harus melihat-lihat yang lain dulu, walau pada akhirnya kembali pada barang pertama, haha.

Minggu, 16 Maret 2014

H A (T) I



Ada yang diam-diam menyapa. Hai hati. Dalam hening kau bisikkan harapan, menjelma menjadi kenangan. Kenangan-kenangan baru yang terus kau ciptakan dengan berbagai cara indah.

Ada yang tiba-tiba datang, lalu mengetuk. Mengutuk setiap apa saja yang menghalang. "Hai hati", kau menyapa dengan lembut. Lalu kau bertanya, "adakah tempat untukku sianggah?".

SEPASANG SEPATU


Kita ibarat sepasang sepatu. Kita tak akan mampu berjalan beriringan, salah satu harus lebih dulu melangkah, kemudian yang lain mengikuti langkahnya, mengimbangi supaya seimbang beridiri. Ada saatnya kau di depan, sedang aku di belakang selalu mendukungmu. Sesekali aku melangkah lebih dulu, dan kau pun mengikuti sembari melindungi.

Kita ibarat sepasang sepatu. Kita harus terpisah untuk dapat bebas melangkah. Menciptakan langkah yang berbeda, meninggalkan jejak yang tak sama. Namum pada akhirnya kita mencapai satu tujuan yang sama.

Selasa, 11 Maret 2014

RENUNGAN USIA



Baru saja mendapat kabar ada sanak saudara meninggal dunia. Belum genap 40 hari suaminya meninggal dunia, kini istrinya harus pergi juga. Melihat usianya, mereka belum tergolong tua. Tapi siapakah yang tahu batas usia seseorang ? Anak-anak mereka masih kecil, belum ada satupun yang sudah menyelesaikan pendidikan. Semoga yang ditinggalkan mendapat ketabahan serta kemudahan, aamiin.

Belum lama juga mendapat kabar bahwa tetangga sekaligus teman saya meninggal dunia. Usianya masih sangat muda, selisih dua tahun di atas saya. Siapa yang menduga kematian akan datang secepat itu ? Tak ada yang pernah menduga. Dua minggu sebelum kepergiannya, ia dikabarkan terserang penyakit leukimia. Ia adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit besar di kota saya, tentu saja ia selalu merawat kesehatannya sendiri. Siapa yang pernah menduga penyakit menyeramkan ini akan datang ?

TERSENYUMLAH !


Tersenyumlah !

Tersenyum adalah kegiatan paling mudah yang dapat kita lakukan, akan tetapi ada banyak efek baik yang ditimbulkannya. Wajah yang senantiasa dihiasi oleh senyuman akan terlihat lebih menentramkan. Berbeda halnya dengan wajah yang selalu muram, ia terlihat semakin suram. Tersenyum adalah satu kata yang begitu berarti. Dengan tersenyum, semua kesedihan seketika hilang. Dengan tersenyum, semua derita seketika pergi. Dengan tersenyum, semua benci seketika sirna. Tersenyum, sederhana, namun istimewa.

Sabtu, 01 Maret 2014

CINTA MULIA


Cinta adalah perasaan yang sudah sewajarnya dimiliki oleh setiap insan. Hanya saja ada perbedaan bagaimana menanggapi perasaan cinta tersebut. Banyak orang menunjukkan rasa cintanya dengan perkataan-perkataan belaka, sebagian yang lain membuktikannya dengan perhatian, dan sebagian lagi lebih memilih diam memendam perasaannya tanpa orang lain perlu tahu.

Entahlah kau termasuk dalam kategori yang mana. Jika aku harus memilih maka aku memilih menunjukkan rasa cintaku dengan perkataan-perkataan, perkataan yang kulontarkan kepada Tuhan. Kuucapkan pada setiap doa, kujaga dalam setiap sujud, dan kuikrarkan pada hatiku sendiri.