Aku hampir lupa apa itu
rindu. Aku hampir lupa bagaimana rasanya merindu. Aku hampir lupa, atau bahkan
sudah benar-benar lupa.
Entahlah, tiba-tiba ada
angin berhembus membawa aroma rindu. Awalnya aku tak menyadari aroma itu, namun
semakin lama aroma itu semakin menjadi-jadi. Hingga mampu menembus relung hati,
yang sudah kupagari dengan rapat. Angin itu melewati sedikit celah yang
terbuka, ia mampu memenuhi segala ruang yang masih menganga.