Selasa, 15 April 2014

GETARAN




Perlahan frekuensi yang ada sangat rendah. Semakin bertambahnya waktu, semakin besar pula frekuensi yang dihasillkan. Semakin besar, semakin besar, dan akhirnya aku mampu merasakan getarnya.


Perlahan gerakannya stabil. Tetap. Masih kurasakan getaran yang sama dengan amplitudo yang sama. Semakin lama, jantung terasa berdegub, bergetar hebat. Getaran ini mampu menggerakkan apa-apa yang sejatinya hanya ingin diam termenung. Semoga getaran ini tak berpotensi gempa. Aku takut ia memporak-porandakan banyak hal yang sudah kutata rapi.

Jumat, 04 April 2014

ENGKAU YANG SELALU ADA



Terima kasih ya Allah, untuk waktu yang tak pernah terlewatkan sedetikpun untuk mengawasi hamba.
Terima kasih ya Allah, untuk cinta, kasih, dan sayang yang tak pernah berakhir.
Terima kasih ya Allah, untuk ruang yang telah Engkau berikan sehingga hamba dapat bebas bergerak.
Terima kasih ya Allah, untuk oksigen yang dapat dengan bebas hamba hirup tanpa takut kehabisan.
Terima kasih ya Allah, untuk segala kemudahan yang telah engkau berikan di setiap langkah hamba.
Terima kasih ya Allah, untuk uluran tangan yang selalu ada di kala hamba dalam kesulitan.
Terima kasih ya Allah, selama ini selalu ada untuk hamba. Engkau selalu ada di setiap hembusan nafas, di setiap aliran darah, dan di setiap degup jantung.

MERACAU #2


Maaf, malam ini ijinkan aku bebas meracau. Sudah sejak lama ada sepi yang semakin menjadi-jadi. Hampa. Entahlah, banyak keganjilan yang mulai kurasa. Ada tangis yang tersamarkan oleh tawa. Tawa membahana yang kapan saja bisa berubah menjadi banjir air mata. Ada rapuh yang tersembunyi di balik senyum. Aku hanya ingin bahagia, tapi entahlah hati selalu memberontak. Aku mulai lupa waktu karena segala kesibukan yang memadati hari-hariku. Tapi kala malam datang, ketika raga seharusnya beristirahat ada kesepian seketika menghampiriku, mengajakku bercengkerama, mengundang bulir air mata untuk datang menemani.