Sabtu, 04 Januari 2014

TENTANG LUKA


Langit menghitam, meleburkan tawa menjadi kelam.

Janganlah dulu menangis, aku tak sanggup mengusap air matamu. 
Jemariku sedang terluka, tergores perih masa lalu.

Lukaku masih lebar menganga, 
bagaimana mungkin aku mampu mengobati lukamu.
Aku terlalu sibuk menyembuhkan lukaku sendiri.