Selasa, 25 Februari 2014

BERBICARA TENTANG WAKTU


Waktu tak pernah tidur. Jarum bergerak selangkah demi selangkah. Sesekali berjalan lambat, seperti terseok langkahnya. Seringkali berlari, seolah sedang berkejaran. Lelah bukanlah tabiatnya. Istirahat tak ada dalam kamus hidupnya. Terpejam pun nampaknya enggan.


Waktu tak pernah berbohong. Mulutnya tak bisa sekalipun bungkam. Meracau adalah hobinya. Tak lelah berbicara pada siapa saja yang ditemui. Berteriak pada batu-batu yang hanya mematung. Mencaci ujung-ujung jalan yang hanya menjadi saksi bisu. Kata selalu bisa dimaknai pada setiap detaknya, tanpa perlu terucap.


Waktu tak pernah memihak. Pada siapa saja ia berkawan. Tak kenal lagi mana salah dan mana benar. Apa saja mampu terungkap, tanpa perlu ditangkap. Setiap yang tertutup mampu dibukanya dengan mudah. Awal yang seolah baik pun mampu diubahnya menjadi buruk. Waktu hanya berbicara tentang realita, entah siapa tokohnya ia tak lagi peduli.

Waktu adalah kawan sejati. Ia selalu hadir, pada setiap hembusan nafas, pada setiap aliran darah, pada setiap denyut nadi, pada setiap kromosom yang tak pernah kita sadari kapan mereka berikatan. Waktu selalu mendampingi, menemani pucuk daun yang mulai terasa jauh dari akar kehidupannya, menemani benih-benih yang mulai jenuh terpisah dengan inangnya.

Sekeras apapun aku berlari, waktu tak akan mampu kudahului. Langkahnya selalu beriringan denganku. Tatapannya sinis seolah mengingatkan. Sudah tak perlu lagi menatap ke belakang, karena waktu selalu menunjukkannya di depan. Sekuat apapun aku menutup celah masa lalu yang tersisa, waktu selalu berusaha membukanya. Masa lalu dan masa depan sejatinya hanyalah tipu daya waktu.

Ikuti saja langkahnya, seperti waktu yang setia menemani setiap langkah-langkahku. Jangan pernah sekalipun mencaci, karena ia justru akan memaki. Waktu selalu menunjukkan semua kebenaran, aku tak sedikitpun menyesal atas apa yang telah aku pilih. Waktu pula yang akhirnya mempertemukan kebaikan pada setiap yang baik.

4 komentar:

  1. Dina Kamila... salam kenal dik...

    Izin share ya.. paragraf yang ini..
    Waktu tak pernah memihak. Pada siapa saja ia berkawan. Tak kenal lagi mana salah dan mana benar. Apa saja mampu terungkap, tanpa perlu ditangkap. Setiap yang tertutup mampu dibukanya dengan mudah. Awal yang seolah baik pun mampu diubahnya menjadi buruk. Waktu hanya berbicara tentang realita, entah siapa tokohnya ia tak lagi peduli..

    Sumpah, aku suka banget dengan paragraf ini.. keren abis..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya silakan boleh saja mas, salam kenal, terima kasih sudah berkunjung di tulisan saya :)

      Hapus
  2. bagus mbak artikelnya ..

    jangan lupa mampir ke http://riftanurdiana.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak :)
      Oke segera meluncur ke tkp :D

      Hapus