Minggu, 22 Desember 2013

SELAMAT HARI IBU



Sudah 21 tahun, engkau menyayangiku. Masih dengan kasih sayang yang sama, utuh, dan tak pernah berkurang sedikitpun. Bahkan kasih sayangmu semakin hari justru semakin besar. Belaian lembut jemarimu yang tak pernah lelah menyentuhku dengan penuh kasih sayang. Binar matamu pun kurasakan ada kasih sayang yang menyala di sana.

Sudah 21 tahun, engkau menjagaku. Menjagaku di tengah kejamnya malam, yang mungkin bagimu malam terasa lebih panjang. Ketika malam semakin larut, kau selalu menyempatkan diri berkunjung ke kamarku, memastikan aku sudah terlelap atau belum. Sesekali aku menyadari engkau membenarkan posisi selimutku, engkau tak membiarkanku merasakan dinginnya malam. Ketika suatu hari aku meninggalkan rumah, kau pun masih menjagaku melalui doa – doa yang kau panjatkan.


Sudah 21 tahun, engkau memperhatikanku. Bertanya setiap hal yang kulakukan di sekolah, walau sebenarnya kau tahu aku anak yang tak pernah bermasalah di sekolah. Bertanya aku sudah makan atau belum, walau kau hanya memasak makanan sederhana yang seringkali aku mengelak untuk makan. Bertanya apa yang aku inginkan, walau tak semua yang kuinginkan bisa kau penuhi. Bertanya mengapa aku bersedih, walau sebenarnya kau selalu tahu apa yang terjadi padaku. Bahkan ketika aku tak memberitahumu, kau selalu bisa mengerti apa yang kurasakan.

Sudah 21 tahun, engkau sudah memberikan banyak hal. Memberi suntikan semangat yang tak henti – hentinya kau ucapkan. Memberi sentuhan lembut yang selalu mendamaikan. Memberi kado istimewa di setiap hari kelahiranku. Memberi pelajaran hidup yang menjadikanku seperti sekarang ini.  Tak bisa kusebutkan satu per satu segala yang telah kau beri. Engkau memberi banyak hal, yang bahkan tak pernah kuminta.

Ibu. Terima kasih untuk kasih sayang yang begitu besar. Terima kasih untuk setiap peluh yang menetes hanya untuk membuat anak – anakmu bahagia. Terima kasih untuk setiap doa yang kau panjatkan. Terima kasih untuk segala kebahagiaan yan telah kau beri. Aku merasa beruntung terlahir dari rahimmu, ibu.
Ibu. Maaf untuk beberapa kata yang pernah kuabaikan. Maaf untuk tanya yang belum mampu kujawab. Maaf untuk harapan – harapan yang belum mampu kuubah menjadi kenyataan. Maaf untuk kebohongan yang pernah tercipta. Ketika aku berbohong, keesokan harinya aku selalu memberitahumu. Karena selamanya aku tak mampu membohongimu, ibu.

Ibu.
Engkau bagaikan sang surya yang memberi kehangatan.
Engkau bagaikan embun yang menghadirkan kesejukan.
Engkau bagaikan bulan yang bercahaya di tengah kegelapan.
Engkau bagikan pelangi yang menampakkan keindahan.

Aku.
Aku ibarat makhluk bumi yang senantiasa mengharap kehadrian sang surya.
Aku ibarat daun yang tak ingin berpisah dengan kesejukan embun.
Aku ibarat bintang yang tak ingin sendiri tanpa bulan di sampingnya.
Aku ibarat langit yang ingin nampak sempurna karena pelangi.

Begitulah aku yang tak berarti tanpamu, ibu.

Selamat hari ibu. Tak ada yang bisa kuberi selain ucapan syukur dan untaian doa yang senantiasa kupanjatkan untukmu, ibu.

Anakmu yang selalu menyayangimu.

I love u, Mom.

2 komentar:

  1. Semoga ibu selalu diberi kesehatan dan kemuliaan. Sayangi dia dan bahagiakan dia. Jaga kesehatannya, jaga hatinya.
    Ingin membahagiakan ibu? Cepat nikah dan punya momongan, hanya itu kebahagiaan setiap orang tua.

    BalasHapus
  2. aamiin. semoga aku selalu bs menjaganya.
    doakan semoga lekas didekatkan jodohnya :)

    BalasHapus