Perlahan kau semakin menjauh meninggalkanku. Hingga akhirnya aku pun tak dapat lagi melihat punggungmu. Aroma tubuhmu pun perlahan hilang terbawa angin. Angin mampu menerbangkan semua tentangmu, namun angin tak mampu menerbangkan bekas langkahmu.
Suatu hari kau datang dengan senyum khasmu. Aroma tubuhmu pun masih sama seperti yang dulu. Tak ada yang berbeda. Tapi aku tahu, niatmulah yang sudah berbeda. Kau datang untuk membereskan semua serpihan masa lalu kita. Namun sebenarnya kau justru meninggalkan langkah-langkah kaki yang baru.
Sekuat apapun kau membersihkannya, masih saja ada bekas langkah yang tertinggal di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar