Rabu, 03 Juli 2013

LANGIT SEDANG BERSAHABAT


Cuaca pagi ini begitu mempesona. Birunya langit yang meneduhkan. Hembusan angin sepoi yang mendamaikan. Hijaunya rerumputan yang mengiringi perjalananku. Di atas sana juga tampak dua ekor burung bangau putih yang sedang berkejaran. Sesekali ada seekor tikus yang melintas di tengah kasarnya jalan raya. Ah untung sekali aku tak menginjaknya.

Ada banyak gumpalan awan di tengah birunya langit. Daun bergerak kencang didera derasnya angin. Angin berlarian seolah mengejarku. Aku tidak takut kalah didahului angin. Angin justru membantuku untuk lebih mudah bergerak, lebih cepat, dan lebih cepat lagi. Mungkin harapanku aku bisa berlari secepat angin. Ah tapi itu mustahil.

Awalnya aku menduga langit akan menangis, karena tiba-tiba angin menjadi tak bersahabat. Ia berlarian begitu kencang, hingga membuat gerakanku terganggu. Sesekali aku seperti oleng tak bisa membuat posisi menjadi stabil. Ternyata langit pagi ini begitu tegar, meskipun banyak tanda akan jatuhnya air mata. Ah dugaanku salah.

Angin berkejaran karena ia ingin mengiringi setiap langkahku. Desir angin begitu terasa, karena ia tak membiarkanku merasa panas. Ia ingin melindungiku dari teriknya matahari. Tapi ia juga tak membiarkanku terkena tetesan air mata dari langit. Aku tahu awan berusaha sekuat tenaga membendungnya.

Pagi ini jalanan juga terlihat lengang. Seolah-olah ia mempersilakan seseorang melintasinya. Aku bisa berlenggak-lenggok sesuka hati, seperti tak ada hambatan sedikit pun. Angin justru seperti mendorongku dari belakang. Membuatku berlari semakin kencang.

Perjalanan pagi ini terasa begitu indah. Untuk pertama kalinya tak ada seseorang yang duduk di belakangku. Aku berhasil menyusuri kerasnya pantura. Perjalananku seperti diiringi perpaduan irama yang pas. Desir angin. Kicau burung. Tarian rerumputan. Sesekali ada klakson yang mengagetkanku. Ya, karena aku terlalu asik dengan keindahan pagi ini.

Di setiap langkahku, diam-diam semesta senantiasa melindungi.

2 komentar: