Selasa, 22 Januari 2013

PEKA ITU PENTING



Lagi-lagi aku menulis ketika sedang hujan. Eh salah, ternyata di luar cerah, cuma hujan lokal di hati. Aku selalu suka pagi, karena pagi selalu menghadirkan semangat baru. Tapi pagi ini, tiba-tiba aku merasa semangat itu hilang.

Peka ? Tak semua orang hatinya peka. Setiap orang memiliki tingkat kepekaan yang berbeda. Aku doakan untuk kalian yang 'kurang' peka, semoga segera dibukakan pintu hatinya. Karena menurutku peka itu sangatlah penting. Dengan kepekaan kalian bisa lebih menghargai lawan bicara. Pagi ini aku merasa sedikit terluka karena ketidakpekaan seseorang. Ah.

Aku menyesal ketika mengungkapkan sesuatu hal, tapi tak ada respon. Aku menyesal ketika mengungkapkan rindu, tapi rinduku tak terbalas. Aku menyesal ketika meminta, tapi pintaku tak terpenuhi.

Pernah terlintas dalam benakku untuk mematikan rasa ini, supaya aku tak bisa merasa rindu, supaya aku tak merasa butuh, supaya aku tak pernah berharap untuk berjumpa, supaya aku tak pernah ingin mendengar suaranya. Tapi aku tak akan pernah bisa melakukannya.

Seringkali aku merasa lelah, aku merasa jenuh, tapi aku hanya membiarkannya. Membiarkan semuanya kosong tanpa harapan. Membiarkan rasa penasaran hilang dengan sendirinya tanpa jawaban. Membiarkan air mata mengalir hingga mengering dengan sendirinya. Aku hanya ingin membiarkan semuanya mengalir seperti air, aku hanya mengikuti arah arus air, entah aliran itu akan bermuara kemana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar