Sabtu, 05 Januari 2013

MENGALIR MAKA ITULAH PERASAAN




"ah, aku mati rasa !"

kudengar suara itu laun-laun dari tengah semak ilalang, itu suaramu

galau, gundah entah mengapa tak seperti biasanya

bukan yang menenangkanku lagi

"mati rasa, sumpah, aku mati rasa padamu !"

padamu, katanya

berarti rasanya mati untukku?

aku tersentak,


sudahlah, biar mengering rasa itu, terbakar, atau mati lah sekalian

"tapi apa rasa itu bisa mati ?"

aku tak pernah memaksa rasa itu tetap mengalir

takut nantinya jadi luapan bah yang menenggelamkan kita

padahal rasa itu indah bukan ?

mengalir tenang, seperti gambaran sungai di surga

membawa kita berkelana, membawa kita menirwana

ilalang . . . ku titipkan pesan untuk jiwa  gundah yang bersarang di dirinya

biarkan rasa itu ada, mengalir

atau seperti gemercik hujan

dan aku siap untuk bermain dengan gemercik itu

tanpa perlu berenang di dalamnya

"karena AKULAH AIR ITU"

dimana rasa itu akan terus mengalir

tak pernah ada ujungnya

Ini aku kutip dari sebuah blog, http://kazwini13.wordpress.com, nice post :)
Perasaan itu memang seharusnya dibiarkan mengalir apa adanya, tapi sebaiknya tidak dimulai dengan mati rasa. Menurutku rasa itu ga akan pernah mati, mungkin hanya sedikit menghilang, tapi pada akhirnya dia pasti akan kembali lagi memnuhi hati ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar