Selasa, 15 April 2014

GETARAN




Perlahan frekuensi yang ada sangat rendah. Semakin bertambahnya waktu, semakin besar pula frekuensi yang dihasillkan. Semakin besar, semakin besar, dan akhirnya aku mampu merasakan getarnya.


Perlahan gerakannya stabil. Tetap. Masih kurasakan getaran yang sama dengan amplitudo yang sama. Semakin lama, jantung terasa berdegub, bergetar hebat. Getaran ini mampu menggerakkan apa-apa yang sejatinya hanya ingin diam termenung. Semoga getaran ini tak berpotensi gempa. Aku takut ia memporak-porandakan banyak hal yang sudah kutata rapi.


Semakin lama getaran yang ada berubah menjadi gelombang. Sesekali ada gerak yang menyimpang, tidak bergerak pada porosnya. Biarkan saja, karena sejatinya tak ada yang sempurna. Ada kejanggalan supaya ada keindahan.

Sekuat apapun aku meredam getaran ini, ia justru semakin mengelak. Bergejolak. Ah, belum saatnya semua ini terkuak. Biarkan aku memuja tanpa perlu menjaga. Aku ingin merasa tanpa meraba. Tak perlu mengada-ada yang tak ada.

Aku tak akan membiarkan getar ini menggelegar. Apalagi berkoar-koar mengumbar. Biar saja dengan sendirinya teredam tanpa harus kupendam. Nyatanya semua ini memang getaran yang berwarna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar