Senin, 20 Januari 2014

MAKHLUK SOSIAL



Berbaik hatilah kepada mereka yang telah berbaik hati kepadamu. Tak perlu membalas setiap hal yang telah mereka beri, karena yang mereka miliki tak sama dengan kepunyaanmu. Tak perlu merasa sama dengan mereka, karena kemampuanmu jelas berbeda dengan kemampuan mereka. Tak perlu mengerti setiap hal yang mereka ketahui, karena  merekalah yang akan mengajarimu supaya kamu mengerti.
Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Apalah gunanya IPK tinggi, jika kau tak mengetahui bagaimana cara bergaul dengan orang lain. Apalah gunanya pandai dalam ilmu pengetahuan, jika kau tak kompeten dalam ilmu sosial. Apalah gunanya dirimu merasa teramat berharga, jika kau tak mampu menghargai orang lain.


Apakah bisa kau berdiri sendiri selamanya. Apakah kau bisa melangkah sendiri, saat kelelahan tak ada seorang pun yang menawarkan secangkir air. Apakah kau bisa bercerita sendiri tanpa ada yang mendengarkan. Apakah kau bisa tertawa terbahak-bahak sendiri tanpa ada yang ikut tertawa bersama. Apakah bisa semua kau lakukan sendiri ?

Ah tentu saja jawabannya pasti tidak. Apalagi bagiku teman adalah sosok yang teramat berarti. Kemudian sosok yang mencintaimu teramat dalam adalah bonus dalam hidup, bersyukurlah. Orang yang baik akan dipertemukan dengan orang baik pula, pegang teguh konsep ini. Perbaiki diri sendiri terlebih dahulu jika ingin dipertemukan dengan orang-orang baik.

Sejahat apapun mereka, kau tak pernah berhak membalasnya. Apalagi mereka teramat baik, betapa kejamnya bila kau balas dengan rasa sakit di hatinya. Pikirkan terlebih dahulu apa yang akan kau perbuat. Jika logika sudah tak bisa dimainkan, setidaknya gunakan perasaanmu. Sehingga tak ada orang-orang tersakiti atas perkataanmu atau perbuatanmu.

Manusia sebagai makhluk sosial sudah menjadi kodrat. Sekuat apapun seseorang, pasti membutuhkan orang lain. Jagalah teman-temanmu, supaya mereka senantiasa menjagamu. Melangkah bersama-sama dengan bergandeng tangan akan terasa lebih ringan. Daripada kau melangkah sendiri, berjalan terburu-buru karena selalu ingin berada paling depan, tentu saja akan melelahkan. Nikmati hidup ini, hargai mereka yang ada dalam lingkaran hidupmu.

4 komentar:

  1. Sudah menjadi kodratnya, setuju mbak. Memang tak bisa dipungkiri, terlalu egois kalau kita berdiri sendiri tanpa memperdulikan lingkungan kita. Terkadang perhatian sedikit saja sudah mempunyai dampat berarti untuk sekitar. Saling menghargai dan hidup dalam kebersamaan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Terkadang perhatian sedikit saja sudah mempunyai dampak berarti untuk sekitar".
      Nah apalagi jika perhatian itu semakin banyak. Semakin sering kita memperhatikan sekitar kita, mereka pun akan senantiasa memperhatikan kita. Begitulah hidup, ada aksi dan reaksi yang terjadi :)

      Hapus