Sabtu, 03 Agustus 2013

RAMADHAN, KAU AKAN SELALU KURINDUKAN


Tak terasa Ramadhan hampir usai. Betapa indahnya bulan ini, terlalu banyak kenikmatan di dalamnya. Ramadhan, kau akan selalu kurindukan. 

Banyak orang berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Meskipun seringkali aku merasa kesal-mengapa mereka hanya berbuat baik di bulan ini. Tetapi Ramadhan tetap istimewa. Ramadhan, kau akan selalu kurindukan.

Aku bahagia melihat masjid menjadi ramai. Tetapi seringkali aku tak suka-masjid hanya ramai di awal Ramadhan saja. Ketika pertengahan Ramadhan mereka tak berbondong-bondong memasuki masjid, tapi mereka justru meramaikan mall dan pusat-pusat perbelanjaan. Mereka ingin merayakan hari raya dengan gemerlap baju baru, tapi mereka lupa untuk memenuhi janji mereka di awal Ramadhan-khatam Al-qur'an. Tetapi Ramadhan tetap istimewa. Ramadhan, kau akan selalu kurindukan.

Ketika menjelang hari raya, jalan-jalan menjadi ramai. Banyak orang mudik ke kampung halaman. Aku mulai malas keluar rumah, jalanan menjadi hiruk pikuk. Setiap hari ada saja berita kecelakaan, aku mulai bosan menonton televisi. Tetapi Ramadhan tetap istimewa. Ramadhan, kau akan selalu kurindukan.

Tapi di sisi lain ada kebahagiaan di istana kecilku. Seluruh keluargaku bisa berkumpul, ini merupakan moment yang sangat langka, mengingat kami yang hidup terpisahkan di berbagai kota. Beramai-ramai membereskan rumah. Bersama-sama membuat kue lebaran. Kebersamaan ini begitu istimewa. Ramadhan, kau akan selalu kurindukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar