"Mesksipun nanti di puncak kau tak bersama denganku, tetapi aku akan selalu menemanimu menuju puncak".
Aku tak peduli sudah beberapa kali kau labuhkan hatimu pada lelaki selain aku. Aku tak peduli kau pernah bercerita tentang kisah lelaki yang kau cintai. Aku tak peduli kau pernah bergandengan tangan dengan lelaki itu di hadapanku. Aku tak peduli nantinya kau akan bersanding dengan siapa. Aku tak peduli kau mencintaiku ataupun tidak, yang aku tahu aku begitu mencintaimu kini, entah sampai batas waktu yang tak ingin kuakhiri.
Aku senang melihat tawamu yang begitu renyah, meski seringkali kau tertawa pada kisah dimana aku bukanlah tokohnya. Aku merasa damai saat melihat senyummu yang begitu manis, meski seringkali yang kulihat adalah senyuman untuk lelaki itu. Aku bahagia saat bersamamu, meski di saat yang sama kau sebenanrnya membawa lelaki itu pada cerita-cerita yang kau bagikan kepadaku.
Aku hanya ingin bersamamu, tak peduli pada saat yang sama sebenarnya kau membayangkan sedang bersama lelaki itu. Aku hanya ingin mejagamu, tak peduli meski kau selalu menjaga perasaanmu untuk lelaki itu. Aku hanya ingin menyayangimu, tak peduli meski kau teramat menyayangi lelaki itu.
Aku senang melihat tawamu yang begitu renyah, meski seringkali kau tertawa pada kisah dimana aku bukanlah tokohnya. Aku merasa damai saat melihat senyummu yang begitu manis, meski seringkali yang kulihat adalah senyuman untuk lelaki itu. Aku bahagia saat bersamamu, meski di saat yang sama kau sebenanrnya membawa lelaki itu pada cerita-cerita yang kau bagikan kepadaku.
Aku hanya ingin bersamamu, tak peduli pada saat yang sama sebenarnya kau membayangkan sedang bersama lelaki itu. Aku hanya ingin mejagamu, tak peduli meski kau selalu menjaga perasaanmu untuk lelaki itu. Aku hanya ingin menyayangimu, tak peduli meski kau teramat menyayangi lelaki itu.
Aku tak butuh kau mengatakan "aku juga mencintaimu", aku hanya butuh kau mengatakan "aku bahagia bersamamu". Aku tak suka saat kau mengatakan "maaf ya aku tak pernah bermaksud untuk mempermainkan perasaanmu", tenang saja aku tak pernah merasa dipermainkan. Aku tak ingin mendengar kau mengatakan "sampai kapan kau akan menungguku", aku tidak sedang menunggu tapi aku sedang menjalani hari-hari indah bersamamu, tak pernah ada istilah menunggu di antara kisah kita. Aku juga tak mengerti menunggu seperti apa yang kau maksud. Menunggu kebahagiaan bersamamu ? Oh tentu saja aku tak perlu menunggu, karena melihat senyummu saja sudah membuatku bahagia.
Aku selalu ingin menjagamu hingga aku benar-benar yakin kau sudah bersanding dengan lelaki yang tepat, bahkan di saat itu rasa sayangku untukmu masih tetap ada. Saat itu pun aku tetap menjagamu, melalui untaian doa yang kupanjatkan.
Belajar dari kisah cinta yang tak terbalas. Begitulah seharusnya cinta. Ketika kau mengatakan "aku mencintaimu", di saat itu pun kau tak perlu berharap ia mengatakan "aku juga mencintaimu". Cinta itu tulus, tak pernah mengharap balasan, dalam bentuk apapun.
Ternyata di antara banyak kisah cinta yang menyakitkan, aku masih bisa menemukan satu kisah cinta yang begitu tulus. Jagalah orang-orang yang kau cintai kawan.
Belajar dari kisah cinta yang tak terbalas. Begitulah seharusnya cinta. Ketika kau mengatakan "aku mencintaimu", di saat itu pun kau tak perlu berharap ia mengatakan "aku juga mencintaimu". Cinta itu tulus, tak pernah mengharap balasan, dalam bentuk apapun.
Ternyata di antara banyak kisah cinta yang menyakitkan, aku masih bisa menemukan satu kisah cinta yang begitu tulus. Jagalah orang-orang yang kau cintai kawan.
Bagus mba, pas banget nih yang saat ini saya rasakan -___-
BalasHapusTerima kasih :)
HapusWah samaan ya kisahnya :D