Hatiku terlalu berisik, menelisik setiap kehampaan. Tak ada lagi nada yang mampu mengubahnya menjadi irama, bahkan hujan pun hanya mampu memaki tanpa kuusik.
Hujan turun malam ini, memecah keheningan malam. Beradu dengan suara hati yang belum mampu terungkap.
Nampaknya suara hati mulai terkalahkan oleh irama rintik yang menetes di setiap sudut hari. Malam ibarat perpaduan melodi, dan hati ibarat perpaduan rasa yang membungkam.
Kunanti bulan dan bintang yang bersinar, tuk menemani sang malam. Berharap terlintas sebuah mimpi dalam tidur, tuk sampaikan suara-suara hati yg terpendam.
Kuharap kau turut hadir bersama lirih, menapaki setiap mimpi-mimpi indah. Menyemai tawa, memaknai rasa yang kusisipkan pada tiap isyarat.
Hujan selalu datang bersama malam, menemani kelam. Dan hati masih saja memilih bungkam. Sedang mimpi adalah perantara segala rasa.
Kolaborasi puisi bersama Gilang Mantara Putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar