Pertemuan dan perpisahan
seperti dua sisi uang logam yang tak dapat terpisahkan. Aku bahagia ketika
pertemuan itu datang, tapi seketika aku merasa sedih ketika perpisahan menghampiri.
Aku ingin menahanmu untuk
tetap bertahan di sini. Ah tapi tentu saja aku tak dapat melakukannya. Pertemuan
yang singkat ini tak sebanding dengan penantian yang begitu lama. Tapi tenang
saja aku tak akan lelah menunggumu.
Pertemuan itu terlalu sederhana, kuucapkan selamat datang, lalu kuucapkan selamat tinggal. Tak banyak yang kita lakukan. Kita hanya saling menatap, saling diam, terkadang saling bercerita, dan kemudian tersenyum. Ah iya, aku bahagia melihat senyummu. Senyum yang jarang sekali kulihat. Ketika bersamamu entah mengapa waktu terasa begitu cepat berlalu. Waktu seolah berlari, padahal kita hanya diam di sini. Andai saja aku memiliki mesin waktu, aku akan menghentikan waktu ketika sedang bersamamu.
Ada banyak hal yang telah
kurencanakan ketika bersamamu, tapi semuanya tak kita lakukan. Kita hanya
memilih berdiam diri menghabiskan waktu, dengan saling menatap dan sesekali
melontarkan senyuman. Aku tahu kamu lelah dalam perjalanan untuk menemuiku, tapi
kamu datang hanya untuk melihatku. Begitupun aku, ketika bertemu aku hanya
ingin melihatmu, melihatmu baik-baik saja. Itu sudah cukup.
Pertemuan singkat dan berjalan sangat cepat
Tidak disangka aku langsung terhipnotis olehmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar