
“Rindu barangkali semacam racun yang kita racik dari kesendirian kita yang sunyi, dari tempat yang jauh, dari hilangnya kesempatan untuk melihat senyum seseorang yang kita sayangi, dari pelukan yang lepas, dari ruang-ruang kosong di antara jari-jemari, dari sebuah pesan yang terlambat masuk ke ponsel, dari percakapan yang tergesa-gesa, dari apa pun yang membuat kita nelangsa.” (Jodoh, Fahd Pahdepie)